Wednesday, May 09, 2007

377.Mengusir Kegelapan dengan Sapu (Gede Prama)

Kategori: MOTIVATION

Seorang pengagum bintang sinetron Paramita Rusadi punya cara unik dalam mengekspresikan kekagumannya. Setiap kali bertemu wanita cantik—entah di jalan, di pasar, mal, kantor, di mana saja—ia selalu bergumam "paramita". Namun, begitu ia melihat istrinya di rumah yang tidak pernah merawat diri, ia bergumam, "parah banget".

Maaf. Lelucon itu hanya bunga canda yang membuat kehidupan menjadi indah, penuh tawa. Namun, inilah ciri kehidupan yang bergerak dari kegelapan menuju kegelapan. Terkait milik orang selalu penuh puji. Tetapi melihat milik sendiri selalu penuh caci. Ada saja alasan yang membuat hadiah-hadiah kehidupan yang sudah tergenggam tangan lalu terlihat tidak sempurna.

Ciri lain kegelapan adalah keseharian yang mudah marah dan tersinggung. Perhatikan di media. Semakin tinggi kadar marah publik, khususnya kepada pemerintah, semakin penting tempatnya di media. Lihat surat pembaca di media cetak, setengah lebih adalah ekspresi kemarahan. Juga tulisan atau komentar para pemuka, jika tidak marah, kecil kemungkinan mendapat perhatian publik sekaligus media.

[read more]

No comments: