Monday, November 14, 2005

The 8th HABIT: Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan

"Voice is unique personal significance—significance that is revealed as we face our greatest challenges and that makes us equal to them."

"What happens when you manage people like things? They stop believing that leadership can become a choice. Most people think of leadership as a position and therefore, don’t see themselves as leaders. Making personal leadership (influence) a choice is like the freedom to play the piano. It is a freedom that has to be earned—only then can leadership become a choice."

(Dr. Stephen R. Covey, from The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness)

Setelah beberapa waktu yang lalu kita telah mendapatkan training ataupun hanya membaca buku karya Stephen R Covey, The 7 Habits of Highly Effective People dan gak tau apakah telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
By the way puluhan juta manusia di seluruh dunia telah mendapat wawasan yang cemerlang dari pikiran Stephen R. Covey tersebut.

Kali ini Stephen R. Covey mengeluarkan buku terbarunya yang merupakan juga menjadi Best Seller yaitu The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness yang melengkapi buku terdahulunya The 7 Habits of Highly Effective People.

Baik secara pribadi maupun profesional, banyak sekali orang yang belajar menjadi manusia efektif dengan melakukan 7 kebiasaan itu.
Dunia terus berubah, dan tantangan di berbagai bidang menyeruak, menuntut kita untuk melakukan sesuatu yang lebih.
Menjadi efektif saja tak cukup, panggilan manusia lebih besar daripada itu, dan Stephen R. Covey menggelar peta untuk mencapai sesuatu yang lebih itu.

The 8th Habit mengajak kita untuk mulai memperhatikan kebutuhan orang-orang di sekitar kita, untuk melampaui efektivitas dan meraih keagungan.

Keduanya bisa diraih dengan melakukan 4 peran kepemimpinan, yaitu:

Menjadi panutan (kalau melakukan 7 kebiasaan itu, otomatis kita akan jadi panutan yang hebat).

Menjadi perintis jalan (mengarahkan hidup dengan visi).

Menjadi penyelaras (mengatur agar sistem dan struktur organisasi serta pelaksanaannya selaras dengan visi yang sudah ditetapkan),

Menjadi pemberdaya (membantu orang lain mencapai potensi dirinya).

Dengan demikian kita akan "menemukan panggilan jiwa kita" dan hidup penuh kebanggaan maupun gairah yang luar biasa, serta mulai "mengilhami orang lain untuk menemukan panggilan jiwa mereka".

Kita dibimbing oleh 4 kecerdasan yaitu: Kecerdasan Fisik (PQ), Kecerdasan Mental (IQ), Kecerdasan Emosi (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ).

Ketiga kecerdasan pertama (PQ, IQ dan EQ) tunduk kepada kecerdasan yang terakhir (SQ) yang sering disebut HATI NURANI, tanpa adanya SQ tersebut seseorang tak akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, malahan akan kehabisan energi dan kehilangan arah.

Dalam proses itu, hidup ini menjadi penuh dengan makna dan keagungan.

No comments: